Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Stoik

Aku memiliki seorang kekasih, Kinur, yang selama bertahun-tahun telah menjadi pusat kehidupan dan harapanku. Ketika hubungan kami dimulai, aku membayangkan masa depan yang penuh keindahan bersama. Aku  rencana-rencana indah, seolah-olah kami adalah dua bintang di langit yang tak terpisahkan. Namun, seiring berjalannya waktu, realitas sering kali berbeda dari angan-angan. Keputusan-keputusan Kinur kadang kala menghancurkan harapanku. Kekecewaan dan rasa sakit seperti gelombang yang terus menerjang pantai, tak memberi waktu untuk beristirahat. Aku merasa terjebak dalam pusaran kekecewaan yang mendalam, yang membuatku mempertanyakan segala usaha dan cinta yang telah kuberikan. Suatu sore yang suram, di pantai favorit kami, aku dan Kinur duduk di ayunan yang lembut, membiarkan angin laut menyingkapkan kesedihan kami. Ayunan yang biasanya menjadi tempat berbagi tawa kini terasa seperti beban emosional yang berat. “Kinur,” kataku dengan nada penuh harapan, “apakah kita masih berada di ja...