Noktah
Langit yang Kita Pandangi, Senja yang Kita Bagi Di tahun 2023, aku bertemu Kinur di sebuah universitas di kota kami. Dalam sekejap pandang, aku merasakan sesuatu yang asing namun menenangkan. Matanya menjadi titik pertama yang menarik, namun lambat laun aku menyadari bahwa setiap kekurangan dan kelebihan dalam dirinya memikat tanpa perlu banyak alasan. Dia adalah seorang introvert yang selalu tenang, namun juga misterius dalam diamnya. Ada sisi pemalu, pendiam, dan bahkan ketidakstabilan dalam perasaannya, yang mungkin bagi sebagian orang adalah kekurangan. Tapi bagi diriku, itu adalah keindahan yang unik—kecantikan yang terselip dalam ketenangan dan keberanian yang halus. Hari demi hari, aku semakin terbiasa akan kehadirannya. Terbiasa pada kebiasaannya yang lebih banyak berdiam, namun mengisi ruangan dengan pesona yang lembut. Kami sering berpapasan di ruang kelas, dan dalam momen itu aku merasa ada ikatan yang aneh tapi nyata, seolah-olah takdir memang sengaja menuntun kami pada ara...